Ayo mondok!
Jadi santri minimal hafal juz ‘amma
Bisa ngomong ceramah empat bahasa
Biar makin disayang Ayah dan Bunda …
Mondok yuk mondok!
Mondok itu keren, gak mondok gak keren
Jangan bilang keren kalau belum mondok
Allah lebih suka pemuda yang saleh … Oh yeah …


Nurul Iman News,- Lirik lagu “Ayo Mondok!” terdengar mengalun merdu di setiap sudut pondok pada Hari Santri Nasional (22/10) 2017. Diputar dengan volume tinggi dari area panggung, pertanda acara akan dimulai. Acarapun dibuat semenarik mungkin agar audiens terhibur. Berbagai kreasi seni santri, seperti Tae Kwon Do, Paskibra Dance, Malay Dance, dan tarian daerah lainnya tidak luput dari suguhan tampilan acara ini.


Makna Santri di Mata Umi Waheeda
Jika memang benar makna santri sesuai lirik lagu “Ayo Mondok!” di atas, namun kenapa pada kenyataannya justru masih banyak diskriminasi dan anggapan sebelah mata terhadap kaum santri di Indonesia? Umi Waheeda selaku Pembina Yayasan Al Ashriyyah Nurul Iman Islamic Boarding School memaparkan banyak hal terkait santri dan kemerdekaan bangsa dalam sambutannya. “Banyak masyarakat luar yang masih meragukan santri. Mereka menganggap bahwa santri hanya mampu sebatas membaca Al qur’an saja, tidak mampu dalam ilmu social seperti bisnis dan teknologi,” tutur Umi.
“Padahal sebagian besar peperangan pada masa penjajahan banyak dibantu oleh para santri dari lembaga pendidikan pesantren. Karena pada masa itu lembaga formal hanya diperuntukkan bagi anak bangsawan dan anak pemerintah Belanda. Artinya anak bangsa yang tidak bersekolah hanya bisa mengenyam pendidikan di pesantren,” jelas Umi.

Karena itulah Umi Waheeda justru bangga dengan santri Indonesia.”I love you so much. Umi bangga bisa berdiri di sini, karena kalian semua mampu membuktikan kalau kalian santri yang hebat,’’ puji Umi pada santri-santrinya dengan diiringi tangis haru.


Menjalin Kerjasama Demi Kemajuan Pesantren dan Keilmuan Santri
Sebagai hadiah atas latihan dan kerja keras tim basket Nurul Iman yang dipimpin oleh Habib Muhammad Habibullah, serta sederet prestasi yang berhasil dicapai, Umi berencana mendatangkan NBA (National Basketball Association) dari Amerika sebagai pelatih basket.
Cita-cita mulia Umi yang ingin mempunyai poliklinik kesehatan juga sepertinya akan segera terwujud. Hal ini dibuktikan dengan jalinan kerjasama antara Nurul Iman dengan dr. Rosalina Hutagalung, seorang dokter yang akan membantu Nurul Iman.


Beliau juga membawa beberapa rekannya guna membantu praktik di poliklinik. Selain itu, Hari Santri tahun ini juga disemarakkan oleh peletakan batu pertama pembangunan MCK untuk santri Nurul Iman dari Walikota Bandung, Bapak Ridwan Kamil. Tidak tanggung-tanggung, sebanyak 40 unit MCK beserta sumber air dan sarana pelengkap lainnya siap dibangun di Pondok Pesantren Al Ashriyyah Nurul Iman.
Kemeriahan acara serasa lengkap dengan dilakukannya pelepasan secara simbolis sejumlah 36 santri terpilih dalam program bina kawasan. Rencananya mereka akan dikirim ke berbagai daerah perbatasan di Indonesia yang kurang mendapat pendidikan agama Islam. “Selama satu tahun penuh kalian tidak boleh pulang! Kalian harus menjadi tauladan dan kyai bagi mereka, mengajar ilmu agama dan bisnis. Dan setidaknya bisa buka usaha. Umi akan usahakan kerjasama dengan Jepang untuk filter air minum bersih. Karena di tempat-tempat yang akan kalian tuju sangat kekurangan air minum bersih,” jelas Umi.
Dengan ikut sertanya santri Nurul Iman dalam program ini, menunjukkan kepercayaan pemerintah Indonesia terhadap kualitas sumber daya manusia di Nurul Iman.
Oleh : Dholly M. Harahap (Redaksi Nurul Iman)

Leave a Reply