Harlah Nurul Iman ke-16Setelah berdiri tahun 1998 silam, untuk pertama kalinya Yayasan Al-Ashriyyah Nurul Iman Islamic Boarding School merayakan Harlah yang ke-16 yang jatuh pada tanggal 16 Juni lalu. Acara ini sekaligus menjadi rangkaian haflah akhirhussanah menjelang liburan panjang santri.

Acara ini berlangsung di Masjid Toha dan dihadiri oleh segenap tamu kehormatan, stakeholder, wali santri, serta santri dan santriwati, Kamis, 26 Juni 2014. Diantara tamu yang hadir ialah Letjen Ir. H. Azwar Annas, Prof. Dr. H. Nanat Fatah Natsir, Ibu Olga Gobel, Yayasan Budha Tsu Chi, Perwakilan MP3I, Kemenpora, Timses Prabowo Subianto, Ibu Eva Siti Khuzaeva, dll.

Kemeriahan acara ini dimulai dengan pembacaan Maulid Nabi Muhammad SAW. kemudian dilanjutkan dengan penampilan seni santri yaitu Tari Saman, Tae Kwon Do, Porsigal, serta penampilan memukau dari Grup Band Debu.

Dalam tausyiah Beliau, Yang Mulia Umi Waheeda menjelaskan awal berdiri Yayasan Al-Ashriyyah Nurul Iman Islamic Boarding School hingga seperti saat ini. Banyak suka duka Abah, Umi, dan putra-putri Beliau alami ketika mendirikan Nurul Iman disaat gejolak Jakarta 1998. Bahkan Yang Mulia Umi awalnya enggan untuk bermukim di Parung mengingat kondisi sekitar jauh dari layak.

“Saya pikir kami hanya sementara tinggal disini. Tapi tidak. Disini dulu Sentiong (Kuburan Cina) jadi warga disini tidak ada ada yang berani lewat kalau sudah malam. Kami hidup tanpa listrik dan air selama satu bulan.” Jelas Yang Mulia Umi Waheeda.

Berkat kesabaran dan keikhlasan ahlu bait itulah, Nurul Iman yang awalnya hanya terdiri dari dua kobong (gubuk) bambu sekarang sudah menjadi gedung-gedung yang berdiri megah.

Acara ini pun kian meriah dengan prosesi pemotongan tumpeng sebanyak 16 buah sebagaimana usia Nurul Iman. 16 tumpeng tersebut secara bersamaan dipotong oleh segenap tamu kehormatan dan stakeholder.

Leave a Reply