Al Ashriyyah Nurul Iman telah melakukan penyelarasan dan modernisasi diberbagai sektor. Namun pembaharuan tersebut tetap tidak meninggalkan praktik pengajaran lama (tradisional) yang masih relevan. Karena, bila dilihat dari sistem pembelajaran dan interaksi antara guru dan murid, pola pembelajaran pesantren sudah mencapai taraf modern. Namun, sayangnya tolak ukur kemajuan seringkali hanya dilihat dari bidang sains dan teknologi belaka. Oleh karena itu, Abah dan Umi (pendiri dan pimpinan) pesantren melakukan konfigurasi sistemik dan kultural antara metode tradisional dengan metode konvensional modern.

Dalam prakteknya, Al Ashriyyah Nurul Iman masih tetap berpegang teguh pada nilai-nilai Islami dan kesederhanaan yang proporsional. Karena, sejatinya pesantren mempunyai prinsip yang sudah lama mengakar kuat, yaitu: “al-muhafadzah ‘ala qadim as-shalih wa al-akhdzu bi al-jadid al-ashlah”, yaitu tetap memegang tradisi lama yang positif dan mengimbanginya dengan mengambil hal-hal baru yang positif pula. Sehingga dinamika sekaligus problematika yang muncul kemudian dapat seirama dengan watak asli kultur pesantren yang khas.

Secara garis besar, management system Al Ashriyyah Nurul Iman dibagi dalam tiga bidang, yaitu: bidang kepesantrenan, bidang pendidikan, dan bidang wirausaha. Semuanya itu mempunyai tugas pokok dan fungsi masing-masing, namun tetap merupakan satu kesatuan.

Bidang kepesantrenan mempunyai tupoksi untuk mengurus kegiatan santri di asrama dan semua fasilitas yang digunakan sebagai sarana tempat tinggal santri. Di dalamnya tercipta sebuah integrasi dari rangkaian sosialisasi dan interaksi antara santri dengan lingkungannya sebagai proses asuh berjalan, melatih kemandirian, kedisiplinan, dan lain-lain. Selain itu, santri yang telah memasuki tahap dewasa diserahkan tanggungjawab untuk membimbing adik-adik kelasnya sebagai pengayom dan panutan yang akan membangun mental positif santri, demi memupuk karakter dan akhlaqul karimah.

Kepengurusan Harian Kepesantrenan memiliki beberapa divisi atau bidang yang bertugas mengkoordinir dan mengawasi berjalannya berbagai program di pesantren. Bidang-bidang tersebut antara lain bidang pendidikan, keasramaan, dan bahasa.

Bidang pendidikan menanggungjawabi beberapa program dan kegiatan, seperti BMQ  (Belajar Membaca al-Qur’an), Ta’lim (Kegiatan Belajar), Muhadharah (Latihan Berpidato), Hapalan One Day One Ayat, dan lain-lain. Sedangkan bagian keasramaan mengkoordinir kegiatan Jumsih (Jum’at Bersih), ronda malam, serta kegiatan-kegiatan keasramaan lainnya.

Dan untuk bidang bahasa, mereka memiliki beberapa tugas dan tanggung jawab dalam penyampaian kosa kata bahasa asing, mengkoordinir SKL Bahasa, Muhadatsah Kubro, pembelajaran dengan media audiovisual, dan lain sebainya.