Kebutuhan pangan merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia, setalah sandang dan papan. Normalnya masyarakat Indonesia mengkonsumsi nasi, jagung, dan umbi-umbian dalam keseharian mereka. Kandungan karbohidrat, glukosa, vitamin A, vitamin B, dan vitamin B kompleks yang terdapat dalam nasi, jagung, dan umbi-umbian menjadi alasan utama budaya pangan di daerah Timur, khususnya Indonesia.

Yayasan Al Ashriyyah Nurul Iman Islamic Boarding School tidak hanya memperhatikan kualitas santri dari segi pendidikan saja, namun juga memperhatikan makanan yang dikonsumsi oleh santri. Nurul Iman berkomitmen untuk menjaga kebersihan, kesehatan, serta kelayakan makanan untuk konsumsi santri. Oleh sebab itu, maka dibentuklah pengurus harian bagian Konsumsi yang bertugas sebagai koordinator kegiatan makan santri. Dalam prakteknya, tugas bagian Konsumsi ialah membagi nasi dan lauk di siang dan malam hari, serta membagi singkong atau umbi-umbian dan kurma di pagi hari. Selain itu, bagian Konsumsi juga bertugas untuk mengontrol santri agar makan tepat waktu.

Demi efektivitas kegiatan makan santri, bagian Konsumsi bekerjasama dengan bagian inventory untuk BAP masuknya nasi, lauk, dan singkong ke tempat konsumsi. Selain itu, setiap santri juga diwajibkan memiliki peralatan makan masing-masing, berupa piring, sendok, dan gelas. Peralatan makan tersebut wajib dibersihkan sebelum dan sesudah melaksanakan kegiatan makan. Di pagi hari, santri diberikan sarapan beberapa potong singkong atau umbi rebus untuk sarapan. Sedangkan pada siang dan malam harinya santri mengkonsumsi nasi jagung dan lauk-pauk yang disediakan oleh Yayasan.