Nurul Iman News.- Program Doktor Manajemen Pendidikan dan Progam Magister Manajemen Pendidikan Tinggi Universitas Negeri Jakarta (UNJ) mengadakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Nurul Iman, Parung Bogor pada Sabtu, 22 Juli 2023. Kegiatan tersebut merupakan kerjasama yang dibangun STAI Nurul Iman dengan UNJ untuk meningkatkan mutu dan kualitas akademik STAI Nurul Iman, mulai dari sistem penjaminan mutu internal (SPMI), model pembelajaran, media pembelajaran, hingga penjelasan tentang Rencana Pembelajaran Semester (RPS).
Pembukaan dilakukan mulai pukul 08.00 di Gedung Taekwondo Pesantren Al Ashriyyah Nurul Iman, yang dihadiri oleh Prof. Suryadi selaku Pimpinan Program Pascasarjana UNJ kemudian Prof. Dr. Siti Nurjanah, SE, M.Si, Prof. Dr. Hj. Rugayah, M.Pd., Prof. Dr. Neti Karnati, M.Pd., Dr. Desi Rahmawati, M.Pd. selaku para pembicara pada kegiatan tersebut, dan para mahasiswa Program Doktoral Manajemen Pendidikan dan Program Magister Manajemen Pendidikan Tinggi. Dari pihak Yayasan Al Ashriyyah Nurul Iman sendiri diwakili oleh Habib Idrus, ST, MM., para Wakil Ketua STAI Nurul Iman beserta para Dosen dari berbagai prodi, Kepala Sekolah SMA, SMK, SMP, dan SD Nurul Iman beserta dewan guru, serta para santri pengabdian yang terlibat dalam tenaga kependidikan Yayasan Al Ashriyyah Nurul Iman. Pada dasarnya, kegiatan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan mutu pendidikan tersebut melibatkan seluruh tingkat pendidikan di Yayasan Al Ashriyyah Nurul Iman. Namun pada pelaksanaannya dilakukan secara terpisah.
Kegiatan yang melibatkan STAI Nurul Iman sendiri dilakukan di Kampus Biru mulai dari jam 10.00 pagi hingga jam 16.00 sore. Di antara materi penting yang disampaikan para pembicara adalah berkaitan dengan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) oleh Prof. Dr. Siti Nurjanah, SE, M.Si. Ia menjelaskan bahwa Sistem Penjaminan Mutu Internal yang baik adalah ketika para pejabat perguruan tinggi mengetahui setiap tugas pokok dan fungsinya (tupoksi) masing-masing kemudian melakukan evaluasi diri dalam rapat pimpinan kampus. Renstra yang telah dicanangkan setiap lima tahun, diturunkan setiap tahunnya untuk dilakukan, serta mendokumentasikan dan membuat laporan pertanggungjawaban di setiap kegiatan yang dilakukan secara rapih dan lengkap. Prof. Nurjanah menilai bahwa pembagian tugas kerja dan kerjasama setiap pejabat kampus sangat penting dilakukan guna mencapai visi misi perguruan tinggi yang telah ditetapkan. Ia juga menegaskan bahwa mulai dari Visi-Misi Perguruan Tinggi, Standar Kompetensi Lulusan, Tujuan hingga Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) pada Rencana Pembelajaran Semester (RPS) harus selaras dan satu arah.
Materi yang kedua disampaikan oleh Prof. Dr. Hj. Rugayah, M.Pd. tentang Model Pembelajaran. Ia menyatakan bahwa untuk mewujudkan capaian pembelajaran, para Dosen harus menguasai berbagai model pembelajaran aktif, inovatif, dan efektif agar mahasiswa dapat menguasai materi yang disampaikan. Selain itu, ia juga mengingatkan bahwa tugas dosen adalah sebagai perencana, fasilitator, serta evaluator terhadap kegiatan pembelajaran mahasiswanya. Bahkan, setiap Dosen pada dasarnya adalah untuk melayani mahasiswa, sementara Perguruan Tinggi bertugas melayani Dosen.
Materi selanjutnya berkaitan dengan media pembelajaran, yang dipresentasikan oleh Dr. Desi Rahmawati, M.Pd. Pada materi ini, Dr. Desi menganjurkan agar para pendidik hendaknya mengikuti perkembangan zaman dalam melaksanakan pembelajaran, yaitu dengan penggunaan media internet. Salah satu di antaranya adalah penggunaan Quizez, Canva, Youtube, Instagram, dan media lainnya. Selain itu, media pembelajaran tersebut dapat digunakan untuk melakukan asesmen (penilaian), baik penilaian diagnostik, formatif, maupun sumatif.
Terakhir, materi yang tidak kalah penting disampaikan oleh Prof. Dr. Neti Karnati, M.Pd. tentang Rencana Pembelajaran Semester (RPS). Ia mengungkapkan bahwa RPS minimal memuat deskripsi mata kuliah, tujuan pembelajaran, capaian pembelajaran, rencana materi pembelajaran, media pembelajaran, penilaian, dan bahan ajar (referensi). Menurutnya, kurikulum Kurikulum KKNI dapat dijadikan sebagai bahan pembuatan RPS, menyesuaikan dengan kebutuhan mata kuliah. Selain itu, ia juga mengungkapkan bahwa capaian pembelajaran harus meliputi aspek sikap, pengetahuan dan juga keterampilan mahasiswa. Di akhir sesi, Prof. Neti menyarankan agar setiap Program Studi melakukan workshop khusus agar apa yang telah ditetapkan pada visi dan misi perguruan tingggi dan prodi dapat selaras dan berjalan dengan sesuai harapan.
Kegiatan ditutup dengan kesan dan pesan, serta do’a yang disampaikan oleh Wakil Ketua Bidang Akademik, Dr. Ali Mutakin MA.Hk. Ia menilai bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan di lingkungan STAI Nurul Iman. Dr. Ali juga menyampaikan terima kasih kepada para narasumber yang telah memberikan banyak ilmunya kepada seluruh dosen dan tenaga kependidikan. Ia berharap kegiatan seperti ini dapat dilaksanakan kembali pada waktu yang akan datang untuk pengembangan kualitas dan mutu pendidikan di STAI Nurul Iman. [Red. Nurkholis Sofwan]