Singkong merupakan menu sarapan pagi santri Pondok Pesantren Al Ashriyyah Nurul Iman setiap harinya. Adapun singkong mempunyai ujung yang keras (baca: bonggol) yang tidak dapat dikonsumsi dan dibuang begitu saja. Namun, dengan adanya pabrik tepung Mocaf yang berdiri sejak 18 Februari 2016, ujung singkong tersebut kini dapat dimanfaatkan.
Pabrik tepung Mocaf Nurul Iman memanfaatkan bonggol singkong yang diolah menjadi modification cassava flour atau biasa disebut dengan tepung Mocaf. Tepung Mocaf ini dibuat melalui beberapa tahap, yaitu pengendapan sari pati singkong atau tapioca, kemudian dicampur dengan ampas singkong sehingga tepung Mocaf lebih kenyal dari tepung tapioka biasa. Dari tepung Mocaf tersebut dapat diolah menjadi bahan baku untuk membuat berbagai jenis makanan, seperti brownies, bolu, cilok, empek-empek, dan lain-lain.
Latar belakang berdirinya pabrik Mocaf ini yatu dari pemikiran Bapak Kuncoro, teman Umi Waheeda yang menyarankan untuk mengolah bonggol singkong menjadi tepung yang dapat dimanfaatkan.