Berdiri sejak tahun 1998, Yayasan Al-Ashriyyah Nurul Iman Islamic Boarding School menjadi sebuah lembaga pendidikan islam yang gratis dan berkualitas yang didukung oleh wirausaha sosial. Didirikan oleh sayyiduna Syekh Al-Habib Mahdi Bin Syekh Abu Bakar Bin Salim dan Dr. Hj. Umi Waheeda Binti H. Abdul Rahmhan S.Psi M.Si. Pondok Persantren ini menjadi bukti nyata perjuangan Abah dan Umi untuk berdakwah demi Allah SWT dan demi Rasulullah SAW. Mengulik sejarah awal nurul Iman didesain untuk anak-anak tidak mampu, korban tsunami dan konflik timor-timur waktu itu. nyatanya mampu bertahan dan semkain maju sampai sekarang hingga yaumul kiamah.

Tepat pada hari Senin, 16 Juni 2025, menjadi momentum istimewa sannah helwah yang ke 27 tahun Yayasan Al-Ashriyyah Nurul Iman Islamic Boarding School yang disambut antusias oleh seluruh santriawan dan santriawati, dewan kepengurusan kepesantrenan dan Ahlul Bait yang insya Allah nantinya akan melahirkan para pejuang Islam yang Fathanah, Amanah, Sidiq untuk Tabligh. Beralokasikan di Masjid Toha Parung-Bogor, acara ini dimulai pada pukul 09.30 yang dibuka langsung oleh Al-Habib Muhammad Waliyullah.

Dengan serangkaian acara yang menghibur mata, lantunan ayat suci Al-Qur’an mengalun merdu menyambut acara yang selalu dinantikan oleh seluruh santri. Dilanjut dengan penayangan profil pondok pesantren dan karya animasi, menggambarkan visual karakter yang dikutip dari alur kisah perjuangan Abah dan Umi dalam membangun pondok pesantren sehingga dapat bertranformasi pesat hingga saat ini. Acarapun semakin meriah dengan penampilan seni kreasi santri yang dimana hal tersebut tentunya dimiliki oleh santri Al-Ashriyyah Nurul Iman dalam mengembangkan kreativitas santri yang unggul dan produktif seperti persembahan tari daerah, malay dance, seni teater hingga martial art (silat dan taekwondo).

Acara semakin sempurna dengan maulidhatul hasanah Yang Mulia J. Umi Waheeda Binti H. Abdul Rahmhan S.Psi M.Si selaku Pembina Yayasan dalam sambutannya beliau mengapresasi para santri yang tampil memeriahkan acara ini, dan sedikit bercerita mengenai peletakan batu pertama dengan para petinggi Golkar serta lika-liku yang Abah dan Umi hadapai saat itu, dalam pidatonya umi berpesan bahwa sejarah itu sangat  penting dan jangan sampai dilupakan. Oleh karena itu, umi mengamanahkan kepada santri untuk dapat menerbitkan artikel History Of Al-Ashriyyah Nurul Iman agar menjadi arsip tertulis yang terus dapat dibaca dan dikenang hingga nanti.

Mengakhiri acara ini, dilanjut dengan sesi potong tumpeng oleh Dr. Hj Umi Waheeda Binti H. Abdul Rahmhan S.Psi M.Si. bersama Ahlul Bait dan seluruh asatidz-asatidzah serta do’a penuh hikmah oleh al-Habib Muhammad Waliyullah. Sekian informasi yang dapat kami berikan, maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan artikel ini, semoga bermanfaat.

 

By: Wardah Nurfadillah Dan Andien Chyntia Maharani

Salam redaksi_