Nurul Iman News,- Yayasan Al Ashriyyah Nurul Iman tak ada henti-hentinya kedatangan tamu. Tamu-tamu yang datang ke pesantren ini umumnya berasal dari berbagai lapisan masyarakat, institusi, instansi pemerintah, dan lain sebagainya, baik yang berasal dari dalam maupun luar negeri. Seperti pada Sabtu (24/11/2018), Nurul Iman didatangi dua tamu sekaligus, yakni dari rombongan Buddha Tzu Chi dan pengarang buku “Perempuan di Lembaran Suci” bernama Ahmad Fudhaili.

Berbeda dengan Yayasan Buddha Tzu Chi yang tercatat sudah kerap kali berkunjung ke Nurul Iman, kedatangan Bapak Ahmad Fudhaili adalah untuk mengisi acara bedah buku karangannya tersebut. Acara bedah buku berjudul “Perempuan di Lembaran Suci” ini diikuti oleh ribuan mahasiswa dan mahasiswi STAI Nurul Iman.
Dalam acara tersebut, Bapak Fudhaili mengungkapkan bahwa buku karangannya menjelaskan tentang bagaimana semestinya kehidupan perempuan menurut agama Islam. Lebih jauh lagi, beliau juga menjelaskan makna dari perempuan sholehah yang disebut sebagai sebaik-baiknya perhiasan dunia.

Selain itu, dalam buku ini disebutkan bahwa kritikus pertama dalam hadits bukanlah Sayyidina Abu Bakar As-Shidiq, melainkan salah seorang istri Nabi Muhammad SAW bernama Siti Aisyah. Sedangkan kesimpulan dari buku tersebut juga berisi kritikan atas penafsiran ayat-ayat Al-Qur’an yang mendiskriminasi kaum perempuan.

Dari pengakuan penulis, diketahui bahwa ternyata buku “Perempuan di Lembaran Suci” ini sudah memasuki cetakan ke dua setelah cetakan perdananya pada tahun 2005 silam. Beliau juga memberikan bocoran di tahun 2019 mendatang juga akan diterbitkan 2 buku lagi dengan mengangkat tema yang sama, yaitu kehidupan perempuan.
Acara selanjutnya ditutup dengan do’a dan penyerahan cinderamata dari Yayasan Al Ashriyyah Nurul Iman untuk Bapak Ahmad Fudhaili selaku narasumber dalam acara tersebut.

 

 

 

Oleh : Emma Azharkah (Redaksi Al Ashriyyah Nurul Iman)