Bogor, 16 Maret 2025 – Yayasan Al Ashriyyah Nurul Iman menggelar kegiatan sholat tarawih berjamaah. Sholat tawarih malam yang ke 17 ini juga sekaligus memperingati malam Nuzulul Qur’an dengan penuh khidmat. Yang mana kegitan ini dihadiri oleh Ahlul Bait, para ustadz dan ustadzah, serta para santri pengabdian 1 dan 2, baik putra maupun putri. Kegiatan ini menjadi momentum spiritual yang mendalam bagi seluruh jama’ah dalam menghayati makna turunnya Al-Qur’an.
Setelah berbuka puasa bersama, para santriawan dan santriwati berkumpul di masjid Toha untuk melaksanakan sholat Isya sekaligus tarawih berjamaah. Suasana kekhusyukan begitu terasa saat lantunan ayat suci Al-Qur’an menggema dalam sholat yang dipimpin oleh imam dari jajaran ustadz pesantren. Dengan penuh ketulusan, para santri dan jamaah mengikuti rangkaian ibadah ini sebagai bentuk penghambaan kepada Allah SWT.
Setelah sholat tarawih, acara dilanjutkan dengan sesi Maudlotuh Hasanah yang disampaikan oleh Ustadz Gufron Maksum M.H dan oleh Yang Mulia Dr. Hj. Umi Waheeda binti H. Abdul Rahman S.Psi, M.Si. Dalam tausiyah yang di sampaikan oleh Ustadz Gufron Maksum, beliau menekankan pentingnya memahami dan mengamalkan nilai-nilai Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari. Beliau juga mengingatkan bahwa malam Nuzulul Qur’an adalah waktu yang istimewa untuk memperbanyak ibadah, introspeksi diri, dan meningkatkan kecintaan terhadap kitab suci. Beliau menerangkan proses turunnya Al-Qur’an yaitu melalui 2 tahan ; yang pertama yaitu dari lauhil mahfudz ke langit ketujuh (baitul izzah), dan didalam proses yang pertama ini Al-Qur’an diturunkan 30 Juz secara langsung. Dan proses turunnya Al-Qur’an pada tahap yang kedua yaitu Al-Qur’an diturunkan dari baitul Izzah menuju ke bumi yaitu kepada Nabi Muhammad SAW, dengan secara bertahap/berangsur-angsur. Beliau juga menjelaskan begitu besarnya ganjaran pahala ketika membaca ayat suci Al-Qur’an. Al-Qur’an adalah pedoman hidup kita. Jika kita menjadikannya sebagai petunjuk dalam setiap langkah, maka kita akan mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat, ujar Ustadz Gufron dalam ceramahnya.
Kemudian dilanjutkan maudlotul hasanah yang disampaikan oleh Dr. Hj. Umi Waheeda, beliau menyampaikan, 17 Ramadhan adalah hari dimana Nabi Muhammad SAW mendapat Al-Qur’an pertama di gua hiro. Umi Waheeda menyampaikan orang-orang yang bisa keliling dunia itu ada 3 orang, yaitu orang yang ‘alim/memiliki ilmu, orang yang kaya dan orang yang mempunyai jabatan. Umi Waheeda juga mengingatkan sebelum keliling dunia harus datang terlebih dahulu ke 3 masjid agung yaitu Masjidil Haram, Masjidil Nabawi dan Masjidil Aqsa’. Umi Waheeda meminta kepada santri-santri agar lebih giat dalam mencari, mendalami ilmu seluas-luasnya, agar bisa memberikan manfaat kepada banyak orang, terutama untuk Islam.
Kegiatan ini diakhiri dengan doa bersama yang dipimpin langsung oleh Habib Muhammad Waliyullah S.Ag, memohon keberkahan dan hidayah agar seluruh santri dan jamaah senantiasa berada dalam lindungan Allah SWT. Peringatan malam Nuzulul Qur’an ini diharapkan dapat memperkuat kecintaan terhadap Al-Qur’an serta meningkatkan semangat dalam mengamalkan ajarannya dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan terselenggaranya acara ini, Yayasan Al Ashriyyah Nurul Iman kembali menegaskan perannya dalam membimbing generasi muda untuk menjadi insan yang berakhlak mulia, cinta Al-Qur’an, dan senantiasa mengamalkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan bermasyarakat.
Salam Redaksi, KR