Nurul Iman News/Jakarta, 30 Oktober 2024-02 November Sebanyak 150 Santri dari Pondok Pesantren Al Ashriyyah Nurul Iman mengikti ajang Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2024 di Jakarta. Kegiatan ini menjadi momentum penting bagi para santri di bidang ekonomi.

ISEF adalah acara tahunan sejak tahun 2014 yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia untuk mempromosikan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia. Event tahunan ini terdiri dari dua kegiatan utama yaitu Sharia Economic Forum dan Sharia Fair. Kegiatan forum terdiri dari seminar dan workshop, sedangkan sharia fair merupakan outlet bagi pelaku usaha industri halal, pesantren, lembaga keuangan dan lembaga terkait.

Visi ISEF adalah mengintegrasikan Ekonomi Syariah ke dalam kebijakan nasional dan internasional. ISEF bertujuan untuk mendorong kinerja perekonomian nasional dan internasional, serta membantu pemulihan ekonomi nasional. Acara tahunan ekonomi dan keuangan syariah terbesar di Indonesia ini menjadi wadah integrasi berbagai kegiatan di sektor ekonomi dan keuangan syariah.

Pada tahun ini, ISEF 2024 mengangkat tema “Sinergi untuk memperkuat ketahanan dan kebangkitan ekonomi syariah global” terdapat berbagai agenda, diantaranya : Indonesia International Modest Fashion Festival (IN2MF), International Halal Chef Competition (INH2HCC), Indonesia International Islamic School and Education (IN2ISE). Muslim Travel Expo, dan Pameran Produk Halal.

Keikutsertaan santri Nurul Iman dalam ISEF 2024 bukanlah hal yang kebetulan. Al Ashriyyah Nurul Iman memang dikenal dengan komitmennya dalam mengajarkan nilai-nilai keislaman yang aplikatif dalam kehidupan sehari-hari, termasuk di bidang ekonomi. Santri yang terlibat dalam acara ini terdiri dari para pengabdian yang mengikuti pendidikan kewirausahaan berbasis syariah di Nurul Iman. Mereka juga telah mempelajari konsep-konsep ekonomi syariah secara mendalam, mulai dari zakat, wakaf, dan Keuangan Syariah.

Menurut Dr. Hj. Umi Waheeda, S.Psi., M.Si, Pembina Yayasan Al Ashriyyah Nurul Iman, keikutsertaan santri-santri tersebut adalah bagian dari upaya pesantren untuk memberikan pengalaman langsung mengenai dinamika ekonomi syariah di tingkat nasional. “Kami ingin agar santri-santri kami tidak hanya memahami ekonomi syariah dari teori, tetapi juga dapat merasakan implementasinya di dunia nyata. ISEF adalah wadah yang tepat untuk mereka berinteraksi dengan para praktisi, akademisi, dan pelaku industri ekonomi syariah,” Ujarnya.

Selama tiga hari penyelenggaraan, para santri mengikuti berbagai rangkaian kegiatan, mulai dari seminar, diskusi panel, hingga pameran produk-produk halal dan layanan keuangan syariah. Salah satu sesi yang diikuti adalah seminar tentang “Rencanakan Masa Depan Untuk Ibadah Haji Sejak Dini”  yang diisi oleh tokoh-tokoh terkemuka di industri ekonomi syariah. Selain itu, para santri juga berkesempatan untuk mengunjungi berbagai booth pameran yang menampilkan produk-produk halal, mulai dari makanan hingga fashion, serta layanan keuangan syariah.

Produk Wirausaha Al Ashriyyah Nurul Iman juga menjadi peserta booth pameran yang menampilkan barang-barangyang diproduksi Nurul Iman diantaranya Sabun Nicare, Roti, Susu Kedelai, Busana Muslim, Beras, dan produk andalan Bawang Hitam Black Diamonds.

Salah satu santri yang ikut dalam kegiatan ini, Ardiansyah, mengungkapkan bahwa pengalaman ini sangat berharga untuk pengembangan dirinya. “Saya merasa sangat beruntung bisa ikut dalam ISEF. Saya belajar banyak tentang bagaimana ekonomi syariah bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Ini membuka wawasan saya tentang pentingnya kesadaran akan ekonomi yang sesuai dengan prinsip-prinsip Islam,” kata Ardi.

Kehadiran para santri dari Pondok Pesantren Al Ashriyyah Nurul Iman di ISEF 2024 diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam membentuk generasi muda yang tidak hanya cerdas dalam ilmu agama, tetapi juga terampil dalam mengelola ekonomi dengan prinsip-prinsip syariah. Dengan demikian, mereka bisa menjadi agen perubahan yang membawa dampak positif bagi perkembangan ekonomi syariah di Indonesia di masa depan.

ISEF 2024 resmi ditutup pada 5 November dengan acara penyerahan penghargaan kepada para peserta dan pelaku industri yang telah berkontribusi dalam mengembangkan ekonomi syariah di Indonesia. General Manager Al-Ashriyyah Nurul Iman, Ustadz Asep Kurniawan, M.Pd berharap agar kegiatan seperti ini dapat terus dilakukan agar para santri tidak hanya mendapatkan ilmu agama yang mendalam, tetapi juga memahami bagaimana mereka dapat berkontribusi dalam mengembangkan ekonomi yang sesuai dengan nilai-nilai Islam.

“Saya harap para santri bisa terus berkembang dan menjadi bagian dari solusi dalam menciptakan sistem ekonomi yang lebih adil, berkelanjutan, dan mengedepankan prinsip keislaman,” pungkasnya.

Redaksi, Moh. Alfin Azami