Bogor, Jum’at (21/3/2025) NurulIman Inews – Ketua Umum DPP Partai Golkar Bahlil Lahadalia sekaligus Menteri ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral) mengunjungi Pondok Pesantren Al Ashriyyah Nurul Iman, Bogor, Jawa Barat dalam rangka lanjutan dan penutupan kegiatan Safari Ramadhan DPP Partai Golkar yang di gelar di berbagai pesantren, Jumat. Kegiatan ini adalah sebuah rangkaian kegiatan safari ramadhan yang di gelar oleh Partai Golkar di bulan suci ramadhan 1446H kali ini.

Pada kesempatan kali ini Yayasan Al Ashriyyah Nurul Iman Islamic Boarding School di hadiri oleh barbagai tokoh besar Seperti Dr. Bahlil Lahadalia, SE, M.Si (Ketua Umum DPP Partai Golkar & Menteri ESDM), Muhammad Sarmuji (Sekertaris Umum DPP Partai Golkar), Ir. Hj. Sari Yulianti, MT (Bendahara Umum DPP Partai Golkar),  Dr. W ihaji (Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga & Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional/ Mendukbangga/BKKBN), Dr. H. TB. Ace Hasan Syadzily, M.Si (Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI),  Ibu Hj. Meutya Viada Hafid, B.Eng., M.IP (Menteri komunikasi dan Digital RI (Komdigi)), Nusron Wahid, S.S., M.Si (Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN)), KH. Choirul Anam (ketua umum pimpinan pusat majelis dakwah islamiyah), Ir. H. Mohamad Idris Laena, M.H (Ketua Fraksi Partai Golkar (FPG) MPR RI), Ravindra Airlangga, B.A., M.S ( Wakil Bendahara DPP Partai Golkar & Anggota DPR RI), H. Ade Ruhandi, S.E (Wakil Bupati Bogor).

Sambutan hangat dan meriah dari para santri Al Ashriyyah Nurul Iman dengan di iringi oleh ketukan rebana dan marawis dengan lantunan sholawat Thola’al Badru ‘Alaina. Kedatangannya disambut oleh Ahlul bait yaitu Umi Waheeda, Habib Muhammad Waliyullah beserta para asatidz dan pengurus Yayasan Al Ashriyyah Nurul Iman dan juga di sambut oleh beberapa anggota DPR sekaligus politisi Golkar.

Pak Bahlil beserta rombongan saat menuju ke tempat acara, di sandingan oleh berbagai macam produk yang di hasilkan oleh yayasan. Yang mana Al Ashriyyah Nurul Iman ini adalah sebuah institusi atau lembaga pesantren Mandiri yang memiliki 60 lebih Unit Usaha yang di kelola oleh santri sendiri. Sebelum menuju kepada acara yang di laksanakan di Masjid Toha yang berada di pesantren putra, pak Bahlil beserta rombongan berziarah ke makam pendiri Yayasan yaitu Al ‘Alim Al ‘Allamah Al ‘Arif Billah Sayiduna Syekhul Kabir Habib Saggaf bin Mahdi bin Syeikh Abu Bakar bin Salim.

Setelah berziarah, pak Bahlil dan para rombongan langsung masuk ke masjid untuk melanjutkan acara. Dan acara langsung dimulai dengan di awali pembukaan yang dipimpin oleh Habib Muhammad Waliyullah, dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an, penayangan profil Al Ashriyyah Nurul Iman, menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars Golkar oleh paduan suara santri Nurul Iman, Selanjutnya yaitu tampilan Tari Saman dari santri putri.

Sesi selanjutnya yaitu Sambutan-sambutan, yang pertama yaitu di isi oleh Yang Mulia Dr. Hj. Umi Waheeda binti H. Abdul Rahman S.Psi M.Si,. Beliau menyampaikan ketika mendengar cerita dari ibu sri bahlil perjuangan untuk menjadi seorang lulusan sarjana sampai membuat Umi menangis, santri-santri Al Ashriyyah Nurul Iman sangat beruntung mulai dari Paud, TK, SD, SMP, SMA sampai S1 semua gratis. Al Ashriyyah Nurul Iman dipercaya oleh Bank Indonesia untuk menjadi roll Model untuk penguatan ekonomi syariah buat pesantren se-Indonesia. Supaya Pesantren-pesantren yang ada di Indonesia tidak tergantung kepada donasi-donasi. Dan Umi Waheeda menyampaikan kepada santri-santri “Anda harus belajar, harus upgrade diri anda. Ilmu harus dicari minal mahdi ilal lahdi. Kesempatan anda di pesantren untuk belajar bahasa Arab, Inggris, Jepang, Mandarin anda menguasai anda bisa keliling Dunia.”

Sambutan yang selanjutnya yaitu disampaikan oleh Dr. Bahlil Lahadalia, SE, M.Si selaku Ketua Umum DPP Partai Golkar & Menteri ESDM RI), Muhammad Sarmuji (Sekertaris Umum DPP Partai Golkar. Sebelum menyampaikan pak Bahlil memberikan applause untuk kepada Umi Waheeda, Ibu tangguh yang visioner dan mau mewakafkan dirinya secara totalitas untuk mengurus santri-santri Al Ashriyyah Nurul Iman dari Aceh sampai Papua sebanyak 15.000 santri.

Dalam kesempatan itu, pak Bahlil memperkenalkan para jajaran dari partai Golkar yang ikut hadir dalam acara ini. Beliau harus menyampaikan salam dari Presiden dan Wapres kepada semua jamaah dan santri-santri Al Ashriyyah Nurul Iman yang hadir dan memohon doa agar Negara Indonesia kita selalu diberikan perlindungan oleh Allah SWT dan beliau mendoakan agar pemimpin kita bapak Presiden Prabowo Subianto dan Wapres dan para anggota kabinet selalu dalam lindungan Allah SWT, diberikan kekuatan kesehatan dan istiqomah menuntun dan membawa bangsa menjadi bangsa yang kuat dan bangsa yang disegani oleh bangsa-bangsa lain. Terkhusus dari partai Golkar merasa terharu, apa yang dilakukan pada kali ini adalah meneruskan silaturahmi dari para pendahulu Golkar, dari mulai pada masa bapak Akbar Tanjung, pak Pak Surya Palo, oleh pak JK, Pak Airlangga sampai sekarang ini.

Beliau menuturkan pengalamannya hidup sangat keras sedari kecil yang menjadi kunci suksesnya saat ini. Ia dipaksa mandiri sejak dini, sehingga melatih dirinya menjadi seorang petarung yang mengupayakan nasibnya seorang diri. “Kehidupan saya itu sama dengan anak-anak lainnya, sejak kecil saya pernah membantu ibu saya menjual kue. Pagi hari ibu saya setelah shalat subuh membuat kue, dan saya yang menjual kue itu ke teman-teman sekolah saya. SMP pernah jadi penyupir angkot. Hidup saya keras. SMA, hidup keras juga,” tutur pak Bahlil

Tak berhenti sampai di situ, masuk ke bangku pendidikan tinggi, Bahlil Lahadalia masih mencicipi hidup yang keras saat menjalani kehidupan sebagai aktivis mahasiswa. Ia seringkali ditangkap polisi karena demonstrasi. Pernah pula merasakan busung lapar karena tidak ada makanan saat tinggal di asrama kampus.

“Kuliah, jadi aktivis, sering ditangkap oleh polisi karena demonstrasi. Pernah kerja loper koran. Tinggal di asrama pernah juga, pernah busung lapar, karena makanannya tidak ada, makan buah mangga muda saja,” jelas Bahlil.

Dari semua pengalaman hidup yang keras tersebut, Bahlil Lahadalia kini menjelma menjadi pribadi yang sukses dan mandiri. Ia memetik pelajaran, bahwa dengan kerja keras, kita bisa menjadi orang yang sukses di masa depan.

Kesempatan itu terbuka, tak terbatas pada anak-anak orang kaya saja, tetapi orang seperti dirinya dan para santri yang notabene dari kalangan biasa juga bisa sukses.

“Anak-anak semua, saya ingin mengatakan begini. Kesuksesan itu bukan hanya milik anak-anak orang kaya. Kesuksesan itu bukan hanya milik anak-anak pejabat. Kesuksesan itu tidak hanya milik anak-anak ibukota Jakarta dan kesuksesan itu bukan hanya milik anak-anak jenderal. Dan tidak juga kesuksesan itu hanya milik anak-anak anggota DPR, tapi kesuksesan itu milik anak Indonesia dari aceh sampai papua tidak mengenal miskin, kaya, yatim, orang kampung. kesuksesan itu hanya bisa diraih oleh orang-orang yang menyiapkan diri untuk berkompetisi dalam meraih kesuksesan itu. ” tambah Menteri ESDM ini.

Dia menilai, dunia sudah berubah, tidak seperti dulu lagi. Begitu reformasi bergulir, maka kesempatan untuk menjadi sukses lebih terbuka lagi. Bahlil pun memberi contoh dirinya yang bukan siapa-siapa, tapi bisa menjadi Ketum Golkar.

“Dunia sudah berubah. Kalau sebelum zaman reformasi, yang jadi kita omong Golkar harus anak Menteng. Atau anak yang betul-betul punya DNA elite Partai Golkar. Begitu reformasi, semua punya hak. Alhamdulillah saya dari Papua datang ke Jakarta berkompetisi, Allah memberikan amanah untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar,” pungkas pak Bahlil Lahadalia.

Pak bahlil juga membuka kepada para alumni Al Ashriyyah Nurul Iman bagi yang ingin membangun negara lewat jalur politisi, Golkar membuka selebar-lebarnya untuk menjadi kader  dari PonPes Al Ashriyyah Nurul Iman ini.

Harapan kami, semoga pada kesempatan kegiatan ini bisa membangkitkan motivasi anak-anak bangsa terkhusus santri Al Ashriyyah Nurul Iman untuk memiliki jiwa patriotisme dan selalu  menjalin kerja sama, silaturahmi sesama Agama Islam.

Salam Redaksi : KR