Nurul Iman News—Serombongan tamu dari perwakilan ponpes Kalimantan Barat dan Bank Indonesia kunjungi Yayasan Al-Ashriyyah Nurul Iman Islamic Boarding School guna studi banding terkait Pengembangan Kemandirian Ekonomi Pondok Pesantren Kalimantan Barat, Rabu(14/12/2022).

Kunjungan tersebut berlangsung selama dua hari yaitu pada tanggal 14-15 Desember 2022, yang bertempat di Gedung Serba Guna Nurul Iman dengan jumlah 15 orang tamu. Diantaranya Kantor Deputi Perwakilan BI (4 orang), pengurus HEBITREN Kalimantan Barat (1 orang), Ponpes binaan BI (8 orang), dan Ponpes HEBITREN (2 orang).

Diawali dengan touring ke unit-unit usaha, untuk mengenalkan industri usaha yang telah berhasil dikembangkan di Nurul Iman. Para tamu dibuat terpukau dengan ragam industri khususnya dan sistem tata kelola pesantrennya, mulai dari sistem pendidikan formal, non formal, dan program intership (pengabdian) atau wirausahanya yang mampu berjalan selaras dan berdampingan.

“Dapat berkunjung ke Nurul Iman benar-benar dapat membuka wawasan saya, menggugah hati nurani saya, karena begitu banyak hal yang sebenarnya kita lakukan yaitu dari hal yang kecil, seperti sampah itu bisa bermanfaat bagi masyarakat, bagi umat islam di Indonesia,” tutur Ibu Kibtiyah Riyanti, S.E (Deputi kepala perwakilan BI provinsi Kalimantan Barat)

Kegiatan ini dimaksudkan untuk mempelajari tentang bagaimana Nurul Iman dapat menjadi Pesantren Industri yang mampu mengelola unit-unit usahanya secara mandiri, sehingga menjadi donatur utama kebutuhan santri serta dapat menciptakan institusi pendidikan yang kuat sampai bebas biaya.

Nurul Iman terpilih menjadi tuan rumah sekaligus pemateri pada kesempatan kali ini. Yang akan membawakan beragam materi menarik, dengan narasumber-narasumber andal dan berpengalaman. Diantaranya Dr. Hj. Umi Waheeda binti H. Abdul Rahman, S.Psi.,M.Si (pengelolaan kelembagaan ponpes), Habib Idrus Al Haddar, S.T,.M.M (sistem fintech TABANI), Ust. Asep kuerniawan, M.Pd (management wirausaha ponpes), Ust. Heri Kurniawan (sistem management keuangan dan aset ponpes).

Ibu Kibtiyah juga menyampaikan pesan dan harapannya untuk seluruh pesantren, “Semoga kedepannya banyak dari pondok pesantren yang bisa belajar dari Nurul Iman, sehingga menjadi pondok pesantren yang memberi manfaat bagi masyarakat sekitar maupun secara keseluruhan.”

Selain itu, sosok Yang Mulia Umi Waheeda juga turut menjadi perhatian para tamu, “Beliau sangat memberikan aura positif dan memberikan insight, memberikan masukan, memberikan motifasi semangat bagaiman untuk menjadi seorang muslim yang bisa sesuai apa yang Allah perintahkan dan Rasulullah contohkan,” tutur Ibu Kibtiyah Riyanti, S.E (Deputi kepala perwakilan BI provinsi Kalimantan Barat).

 

Redaksi Al-Ashriyyah Nurul Iman