Parung, Bogor – 25 Oktober 2025
Pada hari Sabtu, 25 Oktober 2025, Yayasan Pondok Pesantren Al Ashriyyah Nurul Iman Parung, Bogor menerima kunjungan khusus dari delegasi internasional yang berasal dari Yobe, Nigeria. Kunjungan tersebut merupakan bentuk silaturahmi sekaligus agenda resmi dengan tujuan untuk menjalin kerja sama pendidikan Islam yang tidak hanya fokus pada ilmu agama, tetapi juga lifeskill, sebagaimana konsep pendidikan terpadu yang diterapkan di Nurul Iman.
Delegasi dari Yobe, Nigeria tersebut terdiri dari para tokoh lembaga pendidikan Islam, pemimpin komunitas, serta akademisi yang memiliki perhatian dalam penguatan pendidikan berbasis pesantren. Diantaranya: Assoc. Prof. Abba Idris Adam (Commissioner of Education), Dr. Bukar Aji Bukar (Perm. Sec. Ministry of Education), Umar Hassan Babayo (Perm. Sec. Ministry of Education), Prof. Adam Muhammad Mustapha (Chairman, Basic Education Board), Lawan Abba Shettima (Dir. Centre for Research in Qur’anic Studies), Umar Abubakar (Perm. Member, Hisbah Commission).
Kedatangan mereka disambut langsung oleh Pimpinan Yayasan Al Ashriyyah Nurul Iman, Umi Waheeda binti H. Abdurrahman Sp.Si M.Si, bersama jajaran pengurus pesantren, dewan guru, serta para santri.
Kerja sama ini menjadi langkah strategis untuk mengembangkan jaringan internasional antar-lembaga pendidikan Islam, khususnya penelitian keislaman, peningkatan kualitas kurikulum, serta pemberdayaan ekonomi umat. Pesantren Nurul Iman yang dikenal sebagai pesantren mandiri dan berorientasi sosial memberikan peluang kolaborasi dalam bidang pemberdayaan masyarakat melalui usaha produktif pesantren dan dakwah kemanusiaan.
Di Yayasan Al Ashriyyah Nurul Iman, Para Tamu dipandu dengan tur area pesantren untuk memperkenalkan sistem pendidikan terpadu yang mencakup pendidikan formal, diniyah, dan keterampilan dibidang Wirausaha ekonomi Syariah. Kemudian dilanjut dengan menghadiri penyambutan secara resmi dalam sebuah acara bersama seluruh santri, Ustadz/Ustadzah dan ahlul bait di masjid Toha.
Dalam acara tersebut, Yang Mulia Umi menyampaikan: “And the students not only study academic, but also they are also focused in extra-curricular, because our principle here is that: healthy in mind, body, and soul. So we do that here” umi menjelaskan secara detail tentang seluruh kegiatan yang ada di yayasan serta asal para santri yang bukan hanya dari pulau jawa, melainkan dari papua sampai Aceh. Harapan umi kepada para tamu hadirin ialah : Pesantren seperti Nurul Iman yang mana memiliki sistem mengintegrasikan ilmu Islam, pendidikan Barat, dengan bisnis, bisa di didirikan di negara Nigiria dan Negara lainnya. Seperti yang umi sampaikan dalam sambutannya, yang mana umi pernah bertanya kepada orang2 non muslim saat di undang ke Amerika Serikat, di Michigan untuk membahas proyek-proyek sekolah islam: “Why don’t you have a boarding school? Whatever faith. I don’t care. Be it Islamic, Christian, Jewish, Confucianism, Buddhism, Taoism, I don’t care. But the boarding school has to be like Al-Ashriyyah Nurul Iman, integrate the knowledge, the faith-based knowledge, with the Western education and life skills.” Dalam hal itu, Umi menyampaikan bahwa Pendidikan di Yayasan Al-Ashriyyah Nurul Iman bukan di bangun untuk tangan yang mengemis, tetapi yayasan ini di bangun untuk menjadi tangan yang berkuasa. menjadi orang-orang Alim, orang-orang kaya, seperti Sayyidina Khadijah Al-Kubra dan Sayyidina Utsman bin Affan.

Dengan terjalinnya kesepakatan kerja sama ini, Pesantren Al Ashriyyah Nurul Iman dan delegasi pendidikan dari Yobe, Nigeria berharap dapat saling menguatkan dalam membangun generasi Muslim yang berakhlak, berilmu, dan berdaya guna bagi masyarakat dunia. Semoga silaturrahmi dan kolaborasi ini senantiasa mendapat ridha Allah SWT, menjadi langkah awal dari berbagai program kebaikan yang berkelanjutan, serta menjadi inspirasi bagi lembaga-lembaga pendidikan Islam lainnya untuk terus berkembang dan bersinergi demi kemajuan umat. Aamiin Ya Rabbal ‘Alamiin.
By. Usep Ridwan Ss


Yayasan Al-Ashriyyah Nurul Iman Islamic Boarding School