Pada tanggal yang penuh makna, Yayasan Al Ashriyyah Nurul Iman merayakan Milad ke-78 dari sosok yang sangat dihormati dan diingat, Abah—sapaan kami para santri—Syekh Habib Saggaf Bin Mahdi BSA. Momentum ini tidak hanya menjadi peringatan ulang tahun Abah yang istimewa, tetapi juga kesempatan untuk mengenang perjalanan hidup yang penuh dengan pengabdian, kebaikan, dan inspirasi bagi banyak orang.

Abah Habib Saggaf merupakan sosok ulama dan pemimpin yang memiliki peran penting dalam membimbing dan menginspirasi umat. Lahir dalam lingkungan yang penuh dengan nilai-nilai agama dan kebaikan, Abah Habib Saggaf tumbuh menjadi sosok yang memiliki kepekaan sosial yang tinggi dan semangat berbagi kepada sesama.

Pendidikan dan pengembangan diri menjadi fokus utama Abah Habib Saggaf. Beliau menghargai ilmu pengetahuan dan menjadikannya sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah serta berkontribusi dalam memajukan masyarakat. Perjalanan pendidikannya membawanya untuk memperdalam ilmu agama di berbagai tempat, menggali kearifan lokal serta global, dan akhirnya berbagi pengetahuan ini kepada generasi muda melalui pendidikan di Yayasan Al Ashriyyah Nurul Iman.

Yayasan Al Ashriyyah Nurul Iman adalah bukti nyata dari visi dan misi Abah Habib Saggaf dalam meneruskan kebaikan. Yayasan ini tidak hanya menjadi pusat pendidikan formal, tetapi juga pusat pengembangan karakter dan spiritualitas. Abah Habib Saggaf percaya bahwa pendidikan yang sejati tidak hanya berfokus pada aspek intelektual, tetapi juga pada pembentukan akhlak mulia, cinta kasih, dan tanggung jawab sosial.

Melalui yayasan ini, banyak generasi muda mendapatkan kesempatan untuk mengeksplor potensi diri, memperdalam pengetahuan agama, dan mengembangkan keterampilan yang bermanfaat. Pendidikan yang diaplikasikan di Yayasan Al Ashriyyah Nurul Iman diarahkan untuk membentuk individu yang berkontribusi positif dalam masyarakat dan memiliki rasa empati yang kuat terhadap sesama.

Meskipun Abah Habib Saggaf telah meninggalkan kita, warisan inspirasinya terus hidup dalam setiap langkah Yayasan Al Ashriyyah Nurul Iman. Setiap tahun, peringatan Milad menjadi momen untuk merenungkan nilai-nilai yang dianut oleh Abah dan menerapkan pesan-pesan beliau dalam kehidupan sehari-hari. Keberlanjutan dari karya dan pengabdian Abah Habib Saggaf menjadikan Yayasan Al Ashriyyah Nurul Iman sebagai tempat yang memberi harapan, menguatkan iman, dan menyemai kebaikan dalam bumi.

Peringatan Milad ke-78 Abah Habib Saggaf di Yayasan Al Ashriyyah Nurul Iman bukan hanya tentang merayakan ulang tahun sosok yang luar biasa, tetapi juga merayakan nilai-nilai yang beliau anut dan warisan inspirasinya. Pengabdian Abah Habib Saggaf dalam memajukan pendidikan dan kemanusiaan terus mengalir dalam setiap aktivitas yayasan ini. Semoga Yayasan Al Ashriyyah Nurul Iman terus menjadi cahaya penerang bagi banyak generasi dan melanjutkan perjalanan menuju kebaikan dan kemajuan.

Khotmil Qur’an dan Maulid menjadi pembuka acara Milad Abah. Sebuah hadiah kecil dari para santri yang belum bisa memberi apa-apa untuk Abah. Kemudian dilanjut dengan pembacaan tahlil dan gema sholawat. Barulah setelah itu, acara yang sebenarnya dimulai.

Serangkaian acara mulai di gelar, dari pembacaan ayat suci Al-Qur’an, Penampilan Profil Yayasan Al Ashriyyah Nurul Iman, lalu tidak lupa penampilan kreasi seni santri juga ikut andil dalam memeriahkan acara. Usai penampilan, sebuah lagu persembahan untuk abah di tambah dengan persembahan animasi Nurul Iman yang menjadi salah satu moment paling mengharukan mengingatkan kami para santri belum bisa memberi apapun ke Abah.

Di acara inti, Habib Muhammad Waliyyullah beserta Habib Hasan Ayatullah memberikan petuah yang selalu mengingatkan kami untuk giat belajar, selalu sabar dalam menuntut ilmu dan memberikan contoh bagaimana dulu perjuangan Abah semasa masih hidup.

Umi menjadi penenang kami dikala hati mulai dirundung haru dari cerita Abah. Beliau selalu memberikan ketenangan jiwa dalam nasihatnya. Beliau juga sedikit bercerita di mana waktu dulu yang pernah abah ceritakan yaitu pangkat abah lebih tinggi dari Habib Umar puncak yang jamaah majelisnya selalu ramai pengunjung dari berbagai manca negara.

DI ahir sesi acara, sebelum pemootongan tumpeng, sebuah hadiah kecil dari Dar At tafsir muncul membawa tafsir abah yang sudah di jilid menjadi 16 Jilid.