Nurul Iman News. Yayasan Al Ashriyyah Nurul Iman kedatangan tamu besar dari Badan Pembinaan Ideologi Pancasila atau yang lebih dikenal dengan BPIP. Kamis, 26/10/2023.
Kedatangan BPIP membawa banyak ilmu bagi keluarga besar Al Ashriyyah Nurul Iman. Mereka mebawa ilmu tema kuliah umum dengan topik, “Peran Pesantren dalam penguatan dan pengamatan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan.”
Kuliah umum kebangsaan yang bertajuk “Peran Pesantren Dalam Penguatan dan Pengamalan Nilai-Nilai Pancasila” yang disampaikan oleh Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Prof. Drs. K. H. Yudian Wahyudi, MA., Ph.D, di Yayasan Al Ashriyyah Nurul Iman, merupakan momen berharga dalam meningkatkan pemahaman dan apresiasi terhadap peran penting pesantren dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Dalam kuliah tersebut, Prof. Yudian Wahyudi menjelaskan betapa pesantren memiliki peran strategis dalam penguatan serta pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam masyarakat.
Kuliah umum ini dihadiri oleh Dr. Habib Idrus, ST. M.M, kepengurusan pesantren, dewan guru dan juga para santri, bertempat di Masjid Toha dan pada jam 12. 00 siang hari sepulang sekolah.
Prof. K. H. Yudian Wahyudi menjelaskan bahwa Pancasila, sebagai dasar negara Indonesia, memiliki lima sila yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Dalam konteks ini, pesantren berperan sebagai lembaga pendidikan yang dapat membantu dalam penguatan dan pengamalan nilai-nilai Pancasila. Beberapa aspek yang mencerminkan peran pesantren dalam hal ini adalah:
Pesantren memainkan peran utama dalam membentuk karakter siswa-siswinya. Pesantren mendidik mereka tentang integritas, toleransi, gotong-royong, dan rasa cinta tanah air, yang merupakan nilai-nilai Pancasila yang fundamental.
Pesantren juga merupakan pusat pembelajaran agama Islam yang kuat, tetapi juga memasukkan unsur-unsur pendidikan Pancasila dalam kurikulumnya. Ini membantu siswa untuk memahami bagaimana agama dan Pancasila dapat hidup berdampingan.
Pesantren sering kali melibatkan siswa dalam berbagai kegiatan organisasi dan kegiatan sosial yang memungkinkan mereka untuk mempraktikkan nilai-nilai Pancasila dalam kepemimpinan mereka.
Pesantren memiliki peran dalam membuka pikiran dan pandangan siswa terhadap keragaman masyarakat Indonesia, menciptakan lingkungan yang menerima berbagai latar belakang budaya, agama, dan suku.
Kuliah umum ini juga menekankan bahwa pesantren bukan hanya tempat pembelajaran, tetapi juga agen perubahan sosial. Mereka dapat memberikan kontribusi signifikan dalam mengatasi tantangan-tantangan sosial, seperti radikalisme dan intoleransi. Pesantren yang berkomitmen untuk menerapkan nilai-nilai Pancasila dapat membantu meredam potensi konflik dan mempromosikan perdamaian dan harmoni.
Kuliah umum yang disampaikan oleh Prof. Drs. K. H. Yudian Wahyudi, MA., Ph.D, tentang “Peran Pesantren Dalam Penguatan dan Pengamalan Nilai-Nilai Pancasila” di Yayasan Al Ashriyyah Nurul Iman, memberikan wawasan yang berharga tentang peran pesantren dalam memperkuat dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila. Pesantren, sebagai lembaga pendidikan dan agen perubahan sosial, memiliki peran strategis dalam membangun masyarakat yang lebih etis, harmonis, dan berkepribadian sesuai dengan semangat Pancasila. Oleh karena itu, pengakuan atas peran pesantren dalam nilai-nilai Pancasila perlu terus didorong dan didukung agar nilai-nilai tersebut tetap menjadi dasar yang kuat bagi kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia.