“Peran Santri Dalam Pengembanngan Literasi Al-Qur’an”

 

Senin, 21 Oktober 2024. Parung-Bogor.

Pondok pesantren Al Ashriyyah Nurul Iman kembali mengguncang publik dengan perayan hari santri nasional bersama dengan  Lembaga Pentashih Buku dan Konten Keislaman (LPBKI) Majelis Ulama Indonesia (MUI). Meskipun peringatan hari santri nasional merupakan acara tahunan yang kerap diselenggarakan dipondok pesantren Al Ashriyyah Nurul Iman. Namun, tidak menutup kemungkinan disetiap tahunnya selalu memiliki moment serta kesan  yang berbeda.

Pada kali ini, peringatan hari santri nasional di Al Ashriyyah Nurul Iman mengangkat sebuah tema “Peran Santri Dalam Pengembanngan Literasi Al-Qur’an”. dan seperti biasa, masjid toha menjadi tempat acara tersebut diselenggarakan. Acara ini dihadiri oleh para tamu undangan dari MUI, yang mulia Umi Waheeda, habib Muhammad Waliyulloh BSA, habib hasan Ayatulloh BSA, ustadz, ustadzah, dan siswa –  siswi dari tingkatan SMA beserta Mahasiswa dan Mahasiswi STAI Nurul  Iman.

Acara dimulai pada pukul 10.00 WIB dan dibuka oleh D.r Ali Mutakin M.A Hk, selaku Waket I bag Akademik STAI Nurul Iman. Lalu dilanjutkan  dengan pembacaan ayat suci  Al-Qur’an, dan menyanyikan lagu kebangsaan indonesia raya, Mars hari santri bersama-sama. Dilanjut penayangan koledoskop profil Nurul Iman dan penampilan kreasi seni santri yaitu tari saman dan Material Art yang keduanya sama-sama melambangkan budaya negara Indonesia.

Kemudian acara dilanjut dengan penyampaian dari prof. Dr. H. Endang Soetari Ad. M.Si, selaku ketua LPBKI MUI. Beliau mengungkapkan bahwa “Pondok pesantren Nurul Iman Merupakan Pesantren yang Sangat fenomenal”. Lalu beliau menjelaskan pula mengenai LPBKI merupakan lembaga yang berpedoman kepada Kitab Suci Al-Qur’an.

Setelah itu dipodium yang sama, Prof. Utang Ranuwijaya M.Ag, selaku ketua MUI ikut serta menyatakan dengan senang. Beliau berkata “saya senang bertemu dengan tunas-tunas ulul Albab”. Beliau juga memberi penjelasan mengenai ulul  Alabab. Dan beliau juga membahas tentang aliran-aliran sesat yang akhir-akhir ini kasusnya banyak terjadi di Indonesia. Lalu diakhir penyampaiannya beliau membuka Muhibbah pesantren Nurul Iman bekerja sama antara MUI dan ditutup dengan bunyi 3 kali ketukan sekaligus suara riuh riuh tepuk tangan dari para santri.

Pada kesempatan lain, Dr. KH. Arif Fahrudin M.Ag selaku wakil Sekertaris Jendral MUI, ikut serta menyampaikan dalam uraiannya tentang kiprah MUI dalam Pengembangan Literasi Islam, beliau berkata “siapa bilang santri nurul iman tidak bisa menjadi pemimpin dunia? Ingat, semua kiprah kepemimpinan  tidak pernah lepas dari bimbingan para ulama”. Beliau juga mengatakan “kemandirian, ketekunan, serta keuletan santri adalah sebagai modal untuk pemimpin negara”. Bahkan beliau termasuk salah satu orang yangtidak mempercayai bahwa saat ini adalah era distrufsi atau matinya era kepangkalan, sebab secanggih apapun teknologi tidak akan pernah bisa menggantikan peran kiyai.

Setelah itu, acarapun dilanjut dengan penayangan video literasi Al-qur’an di Nurul Iman. Lalu disambung dengan uraian tentang “model pengembangan literasi Al-Qur’an melalui pembelajaran di Pesantren yang disampaikan oleh yang mulia Umi Waheeda. Umi menyampaikan pesan-pesan yang pernah dikatakan oleh habib saggaf Bin Mahdi BSA. Umi berkata “kita wajib membaca  Al-Qur’an, wajib menghafal Al-Qur’an, tetapi yang paling adalah wajib mengamalkan Al-Qur’an” ucap umi. “percuma jungkir balik hafal Al-qur’an tetapi tidak diamalkan” lanjut beliau. Selain itu, umi juga menyinggung MUI tentang tatanan hukum di Indonnesia. Umi menegaskan kepada MUI bahwa Indonesia yang mayoritas islam seharusnya menerapkan hukum islam, agar tidak ada lagi orang yang bermain-main dengan agama.

Setelah penyampampaian kata sambutan untuk tamu spesial Umi Hj. Sri Rezeki binti H. Darmo Supono yang baru datang dipenghujung acara. Habib hasan Ayatulloh BSA meminta kepada yang mulia Umi waheeda dan umi Sri Rezeki untuk sedikit memberikan motivasi, beliau berkata “mari kita sama-sama dengarkan motivasi dari ibu-ibu bangsa” ucap beliau.

Selanjutnya Umi Waheeda kembali sedikit menyampaikan beberapa kata dengan bercerita tentang abah dan Almarhum Bpk. H. Darmo Supono. Dilanjut oleh Umi Sri Rezeki yang menyampaikan pesan untuk para hadirin, “jadilah muslim yang kaya, karena dengan kekayaan itulah bisa membantu muslim yang lain” ucapnya.

Acara demi acarapun berlangsung tanpa ada sedikit pun halangan, kemudian acarapun diakhiri dan ditutup dengan do’a oleh yang mulia habib Muhammad Waliyulloh BSA.

Setelah selesai acara para santri putra diarahkan untuk ikut serta menyaksikan peletakan  batu perrtama yang akan diletakan disamping masjid toha oleh ibu sri Rezeki selaku donatur yang akan membantu merenovasi bangunan masjid toha. “di hari santri nasional ini, Allah SWT kasih hadiah sama kita” ucap habi hasan  dalam sambutannya.

Harapannya pada acara peringatan hari  santri nasional ini, semoga santri nurul iman disetiap hari, setiap waktu, bahkan setiap detik, tahun demi tahun sampai hari kiamat santri nurul iman semakin bertambah semangat dalam berjuang jihad melawan kemiskinan dan jihad melawan kebodohan. Dan semoga santri nurul iman tetap selalu berada dalam naunagan rahmat kasih sayang Allah SWT. Amiin ya Allah ya robbal Alamin….

Oleh : Usep Ridwan SS