Nasionalisme dan Agama
Seminar Nasional Bersama Wakil Ketua MPR RI

Nurul Iman News.- Yayasan Al Ashriyyah Nurul Iman Islamic Boarding School kembali di hadiri oleh tamu besar dari Wakil Ketua MPR RI, Dr. H. M Hidayat Nur Wahid, MA. dalam rangka Seminar Nasional dengan tema Politik Identitas : Nasionalisme dan Agama di masjid Toha. Selasa, 07/11/23

Dr. H. M Hidayat Nur Wahid, MA. mengatakan sudah semestinya pondok pesantren melanjutkan peran mensejarah, membuka diri, berkolaborasi membangun umat dan negeri, sehingga tidak anti politik, bahkan bisa mencerahkan demokrasi. Beliau juga menyebutkan keterlibatan pondok pesantren dalam urusan politik akan membawa demokrasi bangsa Indonesia menjadi lebih beridentitas yang bermanfaat dan bermartabat, melalui visi dan misi pesantren yg hadirkan Islam rahmatan lil alamin.

Politik-IdentitasKunjungan ini bukan pertama kalinya bagi Dr. H. M Hidayat Nur Wahid, MA. Sebelumnya, pada tahun 2007 beliau pernah berkunjung ke pondok dan bertemu dengan guru besar Yayasan Al Ashriyyah Nurul Iman Islamic Boarding School sekaligus pendiri Yayasan yakni Sayyiduna Syaikh Al ‘Alim Al ‘Allamah Al ‘Arif Billah Al Habib Saggaf Bin Mahdi Bin Syaikh Abu Bakar BIn Salim.

Bagi beliau tanpa identitas itu bagaimana bisa para Kiai mengajak santri dan umat Islam lainnya berjihad membebaskan Indonesia merdeka dari penjajahan Belanda, seperti para ulama terdahulu yang menyepakati dasar negara adalah Pancasila, melalui tokoh Partai Islam Masyumi; M Natsir, Indonesia juga kembali menjadi NKRI.

Dalam Sila I Pancasila, disebut Ketuhanan yang Maha Esa. “Itu juga identitas yang menegaskan bangsa Indonesia adalah bangsa yang beragama/bertuhan bukan bangsa komunis, ateis, liberalis,” tuturnya.

Beliau juga menuturkan, politik identitas bagi rakyat Indonesia hanyalah Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.
Partai beridentitas Islam adalah sah baik secara sejarah maupun legal secara aturan konstitusi/hukum. “Beda dengan komunisme, atheisme, separatisme, dan LGBT, yang jelas-jelas tidak sesuai dengan Pancasila dan Konstitusi,” tegasnya. Partai politik yang beridentitas akan menghadirkan sikap cinta bangsa, rahmatan lil alamin, melakukan edukasi politik, menyerap aspirasi rakyat, yang kemudian memperjuangkan di DPR. “Politik yang beridentitas baik dan benar, akan membawa umat dan rakyat pada suasana politik yang luber jurdil, tidak menyebar fitnah, anti hoax. Sehingga hasilnya akan membawa kepada realisasi tujuan Proklamasi dan Reformasi,” pungkasnya.

Politik-identitas