SEMINAR SOSIALISASI PROGRAM IKATAN CENDIKIAWAN MUSLIM INDONESIA (ICMI) DI AL-ASHRIYYAH NURUL IMAN

Bogor (11/05/2024) – Para aktivis Indonesia yang merupakan teman lama umi waheeda dari keluarga besar Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) berkunjung ke pondok pesantren Al-Ashriyyah Nurul Iman, dalam rangka sosialisasi dan talk show bersama para santri yang membahas tema “Dengan Akhlakul Karimah Menciptakan Manusia yang Unggul”.

Sosialisasi dan talk show dimulai siang hari pukul 13.00 WIB bersama narasumber yang pertama oleh Prof. Anamy Lubis, yang kedua bersama narasumber Dra. Welya Safitri, yang ketiga oleh Dr. Hj. Umi Waheeda (selaku pembina Yayasan Al-Ashriyyah Nurul Iman), dan yang keempat oleh Prof. Dr. Arif Satria dari ketua Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia.

Selama kegiatan sosialisasi berlangsung para santri dengan seksama mendengarkan juga memperhatikan talk show yang disampaikan oleh para narasumber, karena pembahasan talk show yang mengenai akhlakul karimah sangat tidak asing di pondok pesantren.

Dalam penyampaiannya, Prof. Anamy Lubis mengungkapkan kekagumannya kepada pondok pesantren Al-Ashriyyah Nurul Iman “kalian para santri disini bukan santri biasa-biasa saja, santri di sini belajar di pesantren luar biasa, pesantren mandiri yang berbasis wirausaha hebat ada pertanian, perikanan, peternakan dan banyak lagi yang disebutkan tadi di profil”. Pada waktu yang lain, beliau menyampaikan “kita sebagai pelajar harus bisa meninggalkan sebab-sebab yang membuat kegagalan, ada 3 yang pertama harus meninggalkan malas, ngantuk, dan tidak melaksanakan tugas”.

Selanjutnya, Dra. Welya Lubis menyampaikan kepada para santri agar meninggalkan budaya buruk yang ada pada anak-anak zaman sekarang dengan tidak melakukan perbuatan bullying dan perundungan yang sangat merusak akhlak dan mental anak, karena “belajar akhlak pada masa senja bagaikan mengukir di atas air dan belajar pada masa anak bagaikan melukis di atas batu”.

Dr. Hj. Umi Waheeda selaku pembina pondok pesantren Al-Ashriyyah Nurul Iman berpesan kepada para santrinya “kalian harus menjadi orang-orang yang berakhlak, orang-orang yang alim karena knowledge is power “pengetahuan adalah kekuasaan”. Orang bodoh tidak bisa apa-apa, tidak punya kekuatan, kita harus jihad melawan kemiskinan dan kebodohan. Ada tiga golongan yang dapat merubah suatu bangsa, yang pertama seorang ibu, kedua seorang guru, dan ketiga seorang pemimpin bangsa.

Pada narasumber yang terakhir oleh Prof. Dr. Arif Satria, beliau mengatakan kepada para santri-santri dan mahasiswa bahwa “urutan nomer satu yang menentukan kesuksesan dan keberhasilan seseorang bukan dari nilai rata-rata ataupun nilai ipk yang tinggi itu nomer puluhan sekian, di urutan nomer satu itu berawal dari kerja keras, kejujuran dan kedisipilinan”.

Harapannya pada kegiatan talk show ini dapat memberikan motivasi kepada para santri Al-Ashriyyah Nurul Iman juga seluruh pelajar indonesia agar membentengi diri deengan ilmu dan akhlakul karimah dalam kehidupan.

Redaksi : Alfin Azami