Nurul Iman News,- Pembina Yayasan Al Ashriyyah Nurul Iman, Umi Waheeda, berbicara tentang “Women Social Entrepreneur” di hadapan ratusan peserta TBN Asia Conference 2018 pada 1-2 Agustus lalu. Ini adalah kali ke dua Umi Waheeda menjadi narasumber dalam konferensi tersebut, setelah pada tahun sebelumnya (15/9/2017) Umi juga diminta menjadi narasumber dalam acara yang dihadiri oleh pemimpin-pemimpin perusahaan besar dan pemangku kepentingan se-Asia Tenggara. Bersama tiga wanita pelaku wirausahawan sosial lainnya, Umi menjelaskan bagaimana wirausaha sosial dapat menggratiskan biaya pendidikan dan kebutuhan hidup bagi 15.000 santri di Pondok Pesantren Nurul Iman. Dalam konferensi yang digelar di Hotel Grand Mercure, Kemayoran Jakarta ini, Umi juga menjelaskan mengenai “Interfaith Collaboration” yang sejak dulu dipraktekkan oleh Nurul Iman bersama lembaga-lembaga yang berasal dari latar belakang agama dan bangsa yang berbeda.

Konferensi yang digelar oleh Transformational Business Network (TBN) Asia ini, diikuti oleh 700 delegasi dari berbagai negara di Asia Tenggara serta melibatkan 100 stan pameran. Tidak terkecuali dengan Yayasan Al Ashriyyah Nurul Iman yang ikut serta dalam pameran tersebut. Dengan percaya diri, Nurul Iman memamerkan produk-produk unggulannya bersama ratusan peserta pameran lainnya. Selain itu, acara ini juga dilengkapi dengan layanan mentoring dan coaching, sehingga para peserta berkesempatan untuk mempelajari inovasi terkini dalam dunia bisnis.

Setelah konferensi yang berlangsung selama dua hari ini usai, agenda dilanjutkan dengan Impact Trips, yakni perjalanan dalam rangka mengexplorasi tempat yang menerapkan wirausaha sosial. Al Ashriyyah Nurul Iman adalah salah satu tempat yang menjadi destinasi dalam kegiatan tersebut. Ini dibuktikan dengan datangnya rombongan peserta TBN Asia Conference 2018 pada Jum’at 3/8 di Nurul Iman.

Rombongan yang berasal dari berbagai lembaga seperti Yayasan Pondok Kasih, Hla Day, Sekolah Misi Bagi Bangsa (Yayasan Batavia Prosperindo Peduli), dan lembaga swasta lainnya ini berkesempatan mengelilingi area pesantren sembari melihat unit-unit usaha yang ada di dalamnya. Dari kegiatan Impact Trips, para peserta dapat mengetahui bagaimana wirausaha sosial Nurul Iman dapat menopang biaya hidup dan pendidikan secara berkelanjutan.

Berbeda dengan peserta lainnya, salah satu rombongan dari Sekolah Misi Bagi Bangsa (SMBB) Batam ternyata pernah berkunjung ke Nurul Iman pada Impact Trips tahun lalu. Oleh karena itu, sekolah ini sengaja mengajak 12 siswanya untuk ikut melawat ke Nurul Iman sebelum bertolak ke Batam. “Nurul Iman adalah salah satu wadah bagi generasi emas Indonesia yang sangat luar biasa dan patut menjadi contoh untuk instansi pendidikan di Indonesia. Kami bersama 12 siswa dan beberapa staff pengajar Sekolah Misi Bagi Bangsa sengaja berkunjung ke Nurul Iman untuk melihat bagaimana berjalannya wirausaha social hingga dapat menyelenggrakan pendidikan tanpa biaya sama sekali”, ungkap Bapak Everly.

 

Oleh : Akbar Rifqi (Redaksi Al Ashriyyah Nurul Iman)