Nurul Iman News- Ratusan santri putra dan santri putri yang tergabung dalam program internship Yayasan Al Ashriyyah Nurul Iman Islamic Boarding School mengikuti kegiatan “Training Of Trainer Metode Mama-Papa” bersama ustadz Muhammad Taslim pada selasa (4/4). Kegiatan yang berlangsung selama dua jam ini dimulai tepat pada pukul 10.00 WIB berlokasi di gedung taekwondo Pondok Pesantren Al Ashriyyah Nurul Iman Parung Bogor.1
Metode mama-papa adalah sebuah metode belajar membaca al-Qur’an yang ditemukan oleh ustadz Muhammad Taslim, seorang alumni Pondok Pesantren Al Ashriyyah Nurul Iman yang kini aktif dalam program BBQ (Berantas Buta al-Qur’an). Metode ini ditemukan saat beliau masih menuntut ilmu di Pondok Pesantren Al Ashriyyah Nurul Iman . Bahkan, buku pedoman materi dan bahan ajar metode Mama-Papa yang berjudul “Mengajar Tiga Jam Bisa Baca Al Qur’an, Metode Mama-Papa” secara eksklusif pertama kali diterbitkan di Pondok Pesantren Al Ashriyyah Nurul Iman. “Alhamdulilah atas izin dan doa restu dari Abah (Habib Saggaf BSA_red) buku tersebut secara perdana diterbitkan di Al Ashriyyah Nurul  Iman, dan insya Allah buku ini akan kembali dicetak di Nurul Iman” tutur Ustadz Taslim.2
Ditengah sesi presentasinya, terdapat banyak kelebihan dan keunikan pada metode Mama-Papa, sehingga tidak mengherankan jika metode ini sudah digunakan dibeberapa negara di Asia Tenggara. Diantara keunikan dari metode ini adalah teknik pengenalan huruf-huruf hijaiyyah tidak yang tidak dilakukan secara urutan pada umumnya(ا ب ت ث)  namun teknik pengenalan huruf-huruf hijaiyyah justru dengan dilakukan dengan cara menyusun huruf-huruf hijaiyyah tersebut menjadi sebuah kata dalam bahasa Indonesia, seperti (ف ف  م م  ك ك) hal ini memungkinkan peserta didik dapat mengenal dan menghafal huruf-huruf hijaiyyah dengan lebih cepat.3
Lebih dari itu, kosa kata yang dibentuk dari susunan huruf hijaiyyah tersebut disesuaikan dengan kosa kata yang terdapat pada lingkungan sekitar, sejarah Islam, dan seputar ibadah dalam islam. Sehingga selain belajar membaca Al Quran pesera didik juga dapat belajar hal hal lain dalam waktu bersamaan. Terlebih lagi susunan huruf tersebut seringkali dibentuk menjadi sebuah kosa kata yang lucu dan unik. Inilah yang membuat peserta didik merasa senang, enjoy, dan bersemangat dalam belajar membaca Al Quran. Diakhir penyampaiannnya ustadz Taslim mengutarakan harapannya kepada seganap santri Nurul Iman “Saya harap kalian dapat memahami metode Mama-Papa ini, sehingga kedepannya kalian dapat mengajar didaerah kalian masing-masing dengan metode ini” pungkasnya.

Oleh : Akbar Rifki (Redaksi)

Leave a Reply