Nurul Iman News,- Setelah berhasil meraih juara 2 pada kompetisi bahasa Mandarin yang diselenggarakan di Universitas Negeri Jakarta pada bulan September lalu, kali ini santri Al Ashriyyah Nurul Iman yang tergabung dalam Nurul Iman Mandarin Club kembali menunjukkan eksistensi dari nama Al Ashriyyah yang disandangnya. Pasalnya santri asuhan Umi Waheeda ini mampu meraih juara dalam BNMC (Binus National Mandarin Competition) pada 27-28 Oktober 2017 bertempat di Binus University, Jakarta.


Tarian Barongsai di atas panggung terlihat amat memukau, hingga membuat audience berdecak kagum. Penampilan Barongsai pada perhelatan kali ini tentu bukan sekedar hiburan semata, namun juga sekaligus simbolis pembuka kompetisi BNMC tersebut. BNMC adalah kejuaraan tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Binus University setiap tahun. Umumnya peserta berasal dari sekolah-sekolah besar dan modern, antara lain Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi Jakarta, Ba Hua University, Al Azhar University, Universitas Brawijaya Malang, dan tentunya dari Binus University sendiri. Namun, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, karena pada tahun ini terdapat peserta yang berasal dari kalangan pesantren. Adalah Nurul Iman menjadi satu-satunya sekolah berbasis pesantren yang turut meramaikan kompetisi di kejuaraan ini.


Dengan mengusung tema “History, Mystery, and The Precious Moments”, kompetisi ini dimeriahkan dengan beberapa cabang perlombaan, diantaranya ialah speech (pidato), story telling (dongeng), dan singing (bernyanyi). Dan untuk kategori online, yaitu poster design, artikel, dan photo contest. Pada kesempatan ini Al Ashriyyah Nurul Iman mengirimkan 3 mahasiswanya sebagai delegasi untuk perlombaan speech, story telling, dan singing.


Yang menarik dari kejuaraan kali ini adalah pihak penyelenggara turut menghadirkan redaktur utama Guoji Ri Bao (surat kabar harian Internasional) yang membuat peserta kian semangat. Terlebih penyelenggara juga mendatangkan dewan juri langsung dari Negeri Tirai Bambu, diantaranya Chen Jiang Yun Laoshi, Chen Fei Huang Laoshi, dan Chen Fu Yuan Laoshi. Pantas kiranya jika peserta yang bersaing di panggung kompetisi ini telah melewati serangkaian tahap yang cukup panjang. Mulanya semua peserta diharuskan mengirimkan video berdurasi 5 menit berdasarkan cabang lomba yang diikuti. Selanjutnya bagi peserta yang memenuhi kriteria, dinyatakan lolos dan dapat melaju ke babak selanjutnya.


Akhirnya, kerja keras delegasi Nurul Iman pun menuai hasil yang membanggakan dengan meraih juara di beberapa cabang perlombaan, diantaranya Juara 3 Story Telling atas nama Hamdan, Juara Harapan 1 Singing atas nama Burhanudin, dan Juara Harapan 1 Speech atas nama Nanang Al Furqon.


“Melalui perlombaan ini semoga kita bisa lebih termotivasi untuk meningkatkan kemampuan yang kita miliki. Dan melalui perlombaan ini pula kita bisa mengharumkan nama Nurul Iman di kancah Nasional maupun Internasional,” tutur Rizky Laoshi selaku pembina klub bahasa Mandarin di Pondok Pesantren Al Asahriyyah Nurul Iman atau yang lebih dikenal dengan nama Nurul Iman Mandarin Club.


Alunan merdu dari suara petikan Gu Zheng -sebuah alat music tradisional China, mengakhiri rangkaian kegiatan di hari itu.
Oleh : Redaksi Nurul Iman

Leave a Reply