Allahu Akbar… Allahu Akbar, Nurul Iman Rayakan Idhul Adha 1435 H

Pimpinan Yayasan Al-Ashriyyah Nurul Iman Islamic Boarding School Habib Muhammad Waliyullah sedang mendengarkan khutbah Hari Raya Idhul Adha 1435 H. (5/10)

Nurul Iman kembali merayakan Hari Besar Islam Idhul Adha, 10 Dzulhijjah 1435 H atau 5 Oktober 2014. Gema takbir Allahu Akbar… Allahu Akbar… berkumandang di masjid kebanggan Nurul Iman Masjid Toha selepas salat maghrib dilaksanakan. Takbir tersebut mengiringi makan malam santri sekaligus buka puasa bersama setelah dua hari para santri menjalankan puasa sunnah arafah.
Takbir diawali oleh Pimpinan Yayasan Habib Muhammad Waliyullah. Kalimat nansahdu tersebut dilanjutkan dengan rangkaian perlombaan “Festival Arafah” kebanggaan Nurul Iman yang sudah dimulai pada siang harinya. Seluruh santripun antusias tatkala mengikuti perlombaan “gerebek takbir” di tengah pentas yang disediakan oleh panitia.
Pada pagi harinya, seluruh santripun melaksanakan Salat Idhul Adha di Masjid Toha. Pembina Yayasan Al-Ashriyyah Nurul Iman Islamic Baording School Umi Waheeda Binti Abdul Rahman beserta putra-putri Beliau hadir pada pukul 07.30 WIB. Habib Muhammad Waliyullah pun bertindak sebagai imam.
Rukun dan sah salat pun diakhiri dengan penyampaian khutbah Salat Idul Adha oleh wakil II bagian Akademik STAI Nurul Iman Ustaz Ali Mutakin, M.A. dalam khutbahnya, Beliau mengungkapkan beragam makna yang terkandung pada hari pelaksanaan haji dan hari kurban. Selain itu Beliau menekankan agar kita bisa memetik hikmah dari kebesaran hati Nabi Ibrahim atas pengorbanannya kepada Allah SWT.
“Tawaf yang dilakukan para jamaah haji itu bisa diibaratkan seperti berkelilinngnya para malaikat kepada Allah SWT. Di lailatul arsy, begitu pula dengan dengan bumi yang bintang lainnya yang mengintari matahari kemudian jagat alam ini yaitu yang kita namakan Satelit Bima Sakti. Jadi diibaratkan kabah itu miniatur bagi kita di dunia,” jelas Ustaz Ali Muttakin pada khutbahnya.
Hari Raya Kurban ini pun ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh Pimpinan Yayasan Habib Muhammad Waliyullah. Acarapun berlanjut dengan pemotongan hewan kurban.