Sebanyak 1 Kompi Resimen Mahasiswa Batalyon STAI Nurul Iman  menghadiri acara ulang tahun ke-34 Menwa Jayakarta Satuan Universitas Muhammadiyah, pada Sabtu siang,  (26/11).4

Milad kali ini mengambil tema ‘Jadikan Bingkai Sejarah Sebagai Acuan Masa Depan “.  Milad ke-34 adalah angka yang begitu sakral dan  bersejarah di tahun 2016 dimana eksistensi Organisasi Resimen Mahasiswa di lingkungan Universitas Muhammadiyyah Jakarta ini masih tetap eksis dan berdiri tegak.5

Rangkaian upacara milad menwa UMJ ke 34 di mulai dengan pembukaan, dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia raya yang di iringi dengan Drum Band dari Menwa STP Jakarta, mengheningkan cipta, kemudian pataka UMJ, pembacaan panca dharma satya dan tekat  pendirian menwa Indonesia, pembacaan sejarah menwa UMJ,  amanat dari rektor UMJ dan penutup.

“Menwa adalah adalah rencana cadangan strategis bagi ketahanan nasional dan belanegara” ungkap  Dr. Syaiful Bakhri selaku pembina upacara sekaligus sebagai rektor UMJdalam sambutannya. Usai upacara, para peserta dan tamu undangan di suguhkan hiburan dengan penampilan-penampilan hebat dan eksotis yakni dari Drum Band Menwa STP Jakarta, Martial Arts dari Menwa STAINI Parung Bogor dan tarian dadara boto dari mahasiswi Sumbawa.3

Dalam kegiatan milad ini, Batalyon Menwa STAI Nurul Iman hadir sebagai tamu kehormatan sekaligus sebagai pengisi acara yakni dengan menampilkan bela diri militer yang terbingkai dalam “Martial Arts Al Ashriyyah Nurul Iman” yang terhimpun atas beberapa beladiri yang ada di Nurul Iman diantarannya : Pencak Silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT), Silat Cimande, Silat PORSIGAL, Silat NU Pagar Nusa, Karate-Do dan Capoeira. Para peserta dan tamu undanganpun tertegun dan dibuat kagum oleh penampilan yang memukau dari Martial Arts Nurul Iman.2

“Kami datang ke acara milad ini adalah sebagai tamu kehormatan yang di undang khusus oleh menwa UMJ, selain itu juga mereka meminta kami untuk mengisi acara dengan penanpilan, maka kami bawa martial Arts untuk tampil, dan merekapun sangat terkagum-kagum” ungkap Rosikin, S.H. selaku Komandan Batalyon Menwa STAI Nurul Iman.1

Berbanggalah Al Ashriyyah Nurul Iman Islamic Boarding School  mempunyai pasukan Resimen Mahasiswa dan sudah menjadi Batalyon. Karena peran dan fungsi MENWA yang dulu sebagai Komponen Cadangan Pertahanan dan Keamanan Negara sekarang berubah menjadi komponen pendukung dan pembinaannya dikembalikan ke Perguruan Tingginya masing-masing dan masuk sebagai Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM).Adanya perubahan tersebut membawa dampak terhadap arah dan tujuan dari organisasi. Meskipun tidak lagi dilibatkan dalam operasi militer, menwa harus tetap dibekali oleh wawasan kebangsaan dan ilmu keprajuritan sebagai penanaman terhadap nilai kebangsaan dan jiwa nasionalisme. Latihan Dasar Militer (Diksar), Kursus Kader Pelaksana (Suskalak), Kursus Kader Pemimpin ( Suskapin) adalah perlu dilakukan untuk membakali anggota menwa .Namun meskipun dibekali oleh Ilmu keprajuritan tersebut , anggota resimen mahasiswa tidak boleh meninggalkan tugas utamanya sebagai seorang mahasiswa yang sadar akan hari depan bangsa.

Oleh : Budianto Bin DarmoPawiro, S. H. (Pemimpin Redaksi)

 

Leave a Reply