Nurul Iman News,- Hujan deras membungkus wilayah Parung dan sekitarnya sejak pukul 06.30 WIB hingga pukul 12.15 WIB pada Rabu (26/9) 2017 lalu. Kendati demikian, aktivitas masyarakat nampak berjalan normal seperti biasa. Pemandangan serupa juga terlihat di Yayasan Al Ashriyyah Nurul Iman Islamic Boarding School. Seluruh santri, pengurus, dan dewan pengajar tetap bersemangat menjalani aktivitas meski harus menerjang hujan sekalipun. Seperti halnya yang dilakukan oleh team Event Organizer (EO) yayasan tersebut. Dalam rangka menyambut kedatangan peserta study banding, team EO dan beberapa pengisi acara dalam kegiatan tersebut sudah sibuk mempersiapkan segala sesuatunya. Namun sayang pada akhirnya acara harus diundur karena kedatangan tamu terhambat oleh delaynya pesawat yang akan mereka tumpangi.


Keesokan harinya tepat pada Kamis (27/9) pukul 08.00 WIB rombongan tamu yang terdiri dari Bank Indonesia Lampung, Kementerian Agama Lampung, Majelis Ulama Indonesia Cabang Lampung, dan Pimpinan-pimpinan Pesantren di Lampung tiba di Yayasan Al Ashriyyah Nurul Iman. Sesuai jadwal yang telah direncanakan, pada sesi awal kegiatan Study Banding Program Kemandirian Ekonomi Pondok Pesantren ini peserta diajak untuk berkeliling melihat unit-unit usaha yang ada di Nurul Iman. Dengan didampingi oleh Ustadz Ibrahim selaku Humas Yayasan Al Ashriyyah Nurul Iman Islamic Boarding School para peserta study banding terlihat antusias dan bersemangat mengunjungi berbagai unit usaha Nurul Iman meski harus menempuh jarak yang cukup jauh. Hal ini tercermin dari berbagai pertanyaan yang dilontarkan oleh para peserta kepada manager unit usaha untuk memenuhi hasrat keingintahuan mereka.


Pada sesi ke dua barulah peserta berkesempatan mengikuti seremonial resmi yang dilaksanakan pada pukul 14.00 WIB bertempat di Auditorium STAI Nurul Iman. Dalam acara ini peserta berkesempatan untuk mengenal Nurul Iman lebih jauh lagi, karena mereka dapat bertanya langsung kepada Habib Muhammad Waliyullah yang hadir mewakili Umi waheeda. Berbagai pertanyaan yang dilontarkan oleh peseta mampu dijawab dengan sangat baik oleh Habib Muhammad Waliyullah. Mulai dari pertanyaan seputar system manajemen Nurul Iman, wasiat Abah, rahasia kebersihan lingkungan pesantren, hingga permintaan kerjasama tak luput diutarakan oleh peserta.


“Saya merasa takjub dengan Pondok Pesantren Nurul Iman ini. Dengan santri yang sangat banyak dan tempat seluas ini, Nurul Iman tergolong sangat rapih dan bersih. Sedangkan pesantren saya dengan santri yang hanya berbilang ratusan belum bisa serapih dan sebersih ini. Habib, kalau boleh tahu apa rahasianya?” Tanya salah satu peserta.


Pujian juga disampaikan oleh perwakilan dari Bank Indonesia Lampung. “Kami benar-benar sangat berterimakasih atas sambutan yang luar biasa dari Nurul Iman. Awalnya kami hanya bermaksud untuk focus pada satu unit usaha saja, yakni usaha bakery (pabrik roti). Namun setelah kami berkunjung dan melihat secara langsung unit-unit usaha lainnya, kamipun terinspirasi untuk mencoba unit-unit usaha yang lainnya seperti yang ada di Nurul Iman. Benar-benar menginspirasi.” Tandasnya.


Jika semua berjalan dengan baik, kerjasama antara Bank Indonesia Lampung dengan Nurul Iman akan dilanjutkan dengan program pendampingan untuk usaha bakery. Artinya santri-santri Al Ashriyyah Nurul Iman akan dikirim sebagai pendamping dalam usaha bakery yang akan coba dilakukan oleh beberapa pesantren di Lampung.

Oleh : Akbar Rifqi (Redaksi Nurul Iman)

Leave a Reply