Nurul Iman News,- Sejak ditunjuk sebagai role model dalam kemandirian ekonomi pesantren oleh Bank Indonesia, Pondok Pesantren Al Ashriyyah Nurul Iman terus dikunjungi oleh pesantren-pesantren binaan Bank Indonesia. Seperti yang terjadi pada Kamis dan Jum’at (20-21) September 2018, 3 pesantren asal Aceh yang digandeng oleh Kantor Perwakilan Bank Indoneisa Lhokseumawe melakukan kunjungan ke Nurul Iman dalam rangka Studi Banding Program Pengembangan Ekonomi Pesantren.

Kantor Perwakilan Bank Indoneisa Lhokseumawe membawa rombongan dari 3 pesantren binaan Bank Indonesia yang berada di wilayah Aceh. 3 pesantren tersebut diantaranya adalah Pondok Pesantren Darul Ulum Al Munawaroh, Pondok Pesantren MUDI Mesra Bireuen, dan Pondok Pesantren Raudhatul Ma’arif Cot Trueng.

Kegiatan studi banding dimulai sejak Kamis (20/9) dengan fokus meninjau langsung Unit Daur Ulang Sampah Nurul Iman. Ini dikarenakan salah satu dari peserta studi banding tersebut akan mendapat bantuan berupa mesin pengolah sampah dari Bank Indonesia. Sedangkan di hari kedua, 12 orang peserta studi banding ini berkesempatan untuk mengelilingi area pesantren dan mengunjungi unit-unit usaha yang ada di Nurul Iman.

Dalam satu kesempatan selepas sholat Jum’at berjamaah dengan santri Nurul Iman, Kepala KPw BI Lhokseumawe Yufrizal, Jum’at (21/9) mengatakan, “Kami belajar banyak dari Nurul Iman. Pesantren yang sangat mandiri dari segi perekonomiannya. Bersama 3 Pesantren yang kami bawa ini, Nurul Iman sangat menginspirasi kami, really inspiring”.

Bapak Yufrizal juga berharap setelah kunjungan studi banding ini, pesantren-pesantren binaan Bank Indonesia wilayah Aceh dapat meniru dan mereplikasi Nurul Iman. “Kami berharap semoga nanti akan muncul juga Nurul Iman lainnya di Aceh”, tambahnya.

Lebih dari itu, kurikulum management system Pondok Pesantren Al  Ashriyyah Nurul Iman seperti pengelolaan database, akuntansi, dan sistem dalam pengelolaan industri wirausaha akan diterapkan di pondok pesantren yang mendapat bantuan mesin pengolah sampah dari Bank Indonesia. Dan untuk itu, Nurul Iman akan mengutus santrinya sebagai konsultan dan penggerak management system yang diterapkan di pesantren tersebut.

 

 

 

Oleh : Redaksi Al Ashriyyah Nurul Iman

Leave a Reply